Blender Anda lambat? Mungkin pisaunya sudah tidak tajam lagi!
Jika
Anda membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menggiling dengan blender
Anda, atau hasil gilingan Anda tidak sehalus biasanya, bisa jadi mata
pisau blender sudah berkurang ketajamannya. Tentu hal ini akan
menyulitkan ketika harus memasak dalam jumlah banyak dan ketika dikejar
waktu. Hasilnya tidak maksimal, waktu yang dibutuhkan semakin lama dan
jadi kesal hati ketika mengerjakannya.
Untuk menjaga
ketajaman pisau blender, tidak sama dengan mengasah pisau biasa. Anda
tinggal mengasah pisau dengan menggosokkannya beberapa kali ke batu
pengasah. Namun untuk pisau blender Anda tidak bisa melakukannya, bentuk
mata pisau yang lebih kecil, bersudut dan sempit membuatnya sulit untuk
diasah dengan batu pengasah atau gunting.
Namun,
sebenarnya cara mengasahnya cukup mudah. Anda cukup menggunakan garam
kasar yang mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional. Giling sejumlah
garam kasar dengan blender satu bulan sekali. Kristal garam cukup keras
untuk membuat pisau terasah, namun tidak sampai merusak blender Anda.
Dengan pisau blender yang tajam, tugas memasak pun jadi lebih mudah.
Sumber
Selasa, 20 Mei 2014
Agar Blender Tak Mudah Rusak
MESKIPUN blender hanya digunakan pada waktu tertentu,
tak berarti perawatannya diabaikan. Beberapa cara mampu menjaga blender
awet lebih lama.
Berikut cara-cara merawat blender agar kondisinya selalu baik, seperti diulas Wikihow:
Pasang semua bagian blender dengan benar
Setiap kali Anda menggunakannya, pastikan untuk memasang semua bagian dengan benar. Dalam kebanyakan kasus, jika blender dipasang tidak benar, maka cara bekerjanya tidak akan baik. Terkadang juga, beberapa bagian yang longgar akan terlempar keluar sehingga bisa merusak blender.
Haluskan hanya untuk bahan yang tepat
Meskipun Anda memiliki blender yang diklaim “bisa menghaluskan semua”, yang terbaik adalah menggunakan blender sesuai tujuannya. Jika Anda menggunakan blender untuk membuat bubur kertas atau benda lain bukan makanan, maka gunakan jenis blender berbeda. Jadi bila blender rusak, Anda tidak akan terlalu merasa kehilangan.
Potong-potong dulu makanan berukuran besar
Ada baiknya tidak langsung memasukkan makanan berukuran cukup besar ke blender. Pastikan ukurannya lebih kecil saat akan dihaluskan dengan blender sehingga bisa terjangkau pisau blender. Potongan yang lebih kecil akan mudah halus.
Lakukan sedikit demi sedikit
Jika hasil blender Anda tidak baik, bagi makanan menjadi beberapa bagian lalu blender sedikit demi sedikit. Jika Anda langsung menghaluskan terlalu banyak makanan, ibarat Anda dengan memaksakan diri mengunyah makanan dalam jumlah banyak di mulut.
Pilih kecepatan yang pas
Pilih kecepatan yang cocok dan pengaturan yang pas untuk menghaluskan atau mencampurkan beberapa bahan makanan. Kebanyakan blender juga memiliki pengaturan berlanjut dan otomatis.
Selalu bersihkan setelah digunakan
Keluarkan sisa makanan dari dalam blender, tuangkan air dan sabun atau cuka, lalu nyalakan blender beberapa saat. Dasar blender adalah perangkat listrik, jadi tidak boleh terendam air.
Lepaskan pisau blender sekali-kali untuk membersihkannya lebih dalam. Sebenarnya, ini tidak perlu dilakukan setiap kali dibersihkan, cukup sesekali. Setelah dibersihkan, lap dengan kain lembut.
Berhati-hatilah jangan sampai pisau blender melukai tangan Anda. Pastikan blender benar-benar kering, dan rakit kembali bagian-bagiannya, khususnya bagian karet. Pastikan pisaunya juga terpasang dengan benar.
Tip: blender termasuk peralatan masak yang harganya tidak begitu mahal. Jika beberapa bagian blender tidak berfungsi atau rusak, lebih baik membeli yang baru daripada mengganti bagian tersebut. Biasanya, harga tiap bagiannya tidak jauh berbeda dengan blender baru.
Sumber
Berikut cara-cara merawat blender agar kondisinya selalu baik, seperti diulas Wikihow:
Pasang semua bagian blender dengan benar
Setiap kali Anda menggunakannya, pastikan untuk memasang semua bagian dengan benar. Dalam kebanyakan kasus, jika blender dipasang tidak benar, maka cara bekerjanya tidak akan baik. Terkadang juga, beberapa bagian yang longgar akan terlempar keluar sehingga bisa merusak blender.
Haluskan hanya untuk bahan yang tepat
Meskipun Anda memiliki blender yang diklaim “bisa menghaluskan semua”, yang terbaik adalah menggunakan blender sesuai tujuannya. Jika Anda menggunakan blender untuk membuat bubur kertas atau benda lain bukan makanan, maka gunakan jenis blender berbeda. Jadi bila blender rusak, Anda tidak akan terlalu merasa kehilangan.
Potong-potong dulu makanan berukuran besar
Ada baiknya tidak langsung memasukkan makanan berukuran cukup besar ke blender. Pastikan ukurannya lebih kecil saat akan dihaluskan dengan blender sehingga bisa terjangkau pisau blender. Potongan yang lebih kecil akan mudah halus.
Lakukan sedikit demi sedikit
Jika hasil blender Anda tidak baik, bagi makanan menjadi beberapa bagian lalu blender sedikit demi sedikit. Jika Anda langsung menghaluskan terlalu banyak makanan, ibarat Anda dengan memaksakan diri mengunyah makanan dalam jumlah banyak di mulut.
Pilih kecepatan yang pas
Pilih kecepatan yang cocok dan pengaturan yang pas untuk menghaluskan atau mencampurkan beberapa bahan makanan. Kebanyakan blender juga memiliki pengaturan berlanjut dan otomatis.
Selalu bersihkan setelah digunakan
Keluarkan sisa makanan dari dalam blender, tuangkan air dan sabun atau cuka, lalu nyalakan blender beberapa saat. Dasar blender adalah perangkat listrik, jadi tidak boleh terendam air.
Lepaskan pisau blender sekali-kali untuk membersihkannya lebih dalam. Sebenarnya, ini tidak perlu dilakukan setiap kali dibersihkan, cukup sesekali. Setelah dibersihkan, lap dengan kain lembut.
Berhati-hatilah jangan sampai pisau blender melukai tangan Anda. Pastikan blender benar-benar kering, dan rakit kembali bagian-bagiannya, khususnya bagian karet. Pastikan pisaunya juga terpasang dengan benar.
Tip: blender termasuk peralatan masak yang harganya tidak begitu mahal. Jika beberapa bagian blender tidak berfungsi atau rusak, lebih baik membeli yang baru daripada mengganti bagian tersebut. Biasanya, harga tiap bagiannya tidak jauh berbeda dengan blender baru.
Sumber
Cara Merawat Blender Agar Awet
Blender merupakan salah satu alat
rumah tangga listrik (ARTL) yang digunakan untuk menghancurkan atau
menghaluskan bahan makanan. Alat ini menggunakan komponen pengiris berbentuk
pisau bermata empat. Pisau ini berputar melalui kopel roda-roda gigi dari karet
ke poros motor yang berputar. Penggunaan blender di dapur tak hanya untuk
membuat jus buah dan smoothie. Blender juga bisa digunakan untuk menghaluskan
bumbu dan bahkan untuk memeras santan. Beberapa blender sudah dilengkapi dengan
saringan yang ditempatkan di dalam wadah/tabungnya untuk keperluan memeras
santan ataupun memisahkan air jus dari ampas buah.
Mengingat bahan yang dihancurkan
beragam, mulai dari buah, kelapa dan bumbu yang beraroma kuat, penting bagi
kita untuk mengetahui tips merawat blender agar awet dan tidak berbau. Untuk
menghindari bau pada tabung blender, gunakan potongan jeruk nipis waktu
mencucinya, bilas dengan air bersih. Cara lain, masukkan potongan roti tawar ke
dalam wadah blender, proses sebentar hingga roti menyerap bau di sekelilingnya,
bilas hingga bersih dan keringkan dengan lap.
Kerjakan semua perintah yang
diharuskan dalam buku atau brosur tersebut saat anda menggunakan blender, dan
hindari semua yang dilarang anda lakukan. Pada umumnya, buku atau brosur
petunjuk penggunaan tersebut berisi langkah-langkah penggunaan sebagai
berikut:
- Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan blender.
- Posisikan saklar blender pada posisi ‘0’ atau off.
- Masukkan atau pasang dengan tepat mangkok adonan yang digunakan di atas stand dudukan hingga kedua gigi kopel –gigi kopel pisau dan gigi kopel rotor- terjalin dengan benar. Ingat!!! Tutup mangkok adonan dengan rapat. Jika menggunakan mangkok besar yang diperuntukkan untuk pembuatan juice, maka jangan lupa memasang tangkai pengaduk yang dijulurkan masuk melalui lubang yang tersedia pada tutup mangkok.
- Sambil tetap memegang mangkok adonan, posisikan saklar ON-OFF pada posisi ‘ON’.
- Perhatikan dengan cermat kondisi adonan yang diblender. Jika sirkulasi adonan sudah terdengar halus, maka hentikan putaran belender dengan jalan mengembalikan posisi saklar pada posisi OFF. Jangan menarik mangkok adonan dalam keadaan motor blender masih berputar. Berbahaya!
- Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor blender, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor blender terbakar.
- Segera cuci bersih blender setelah digunakan. Caranya, kosongkan tabung blender, lalu isi dengan air hingga seperempatnya. Tekan tombol blender hingga air menyapu bersih bagian dasar dan pisaunya, lalu bilas di bawah air mengalir dengan sabun hingga bersih. Keringkan blender dengan lap bersih hingga benar-benar kering supaya mata pisaunya tidak cepat berkarat. Simpan blender dengan tutupnya di tempat yang kering.
- Perhatian! Bodi blender tidak boleh dicuci. Di dalam bodi blender terdapat motor dan rangkaian kelistrikan blender. Pencucian bodi blender akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan blender. Hal ini dapat mengakibatkan motor blender dan rangkaian kelistrikan blender terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.
Sumber
Perawatan dan Analisa Kerusakan pada Blender
Pada
umumnya orang berpendapat sebagaimana telah dikemukakan pada bagian
blender bahwa segala sesuatu yang dirawat dengan telaten akan awet.
Pendapat ini berlaku pula pada penggunaan ARTL. ARTL yang dalam
penggunaannya senantiasa dirawat akan awet. Meskipun demikian, kadang
kerusakan tak dapat dihindari. Oleh karena itu, selain harus mengerti
perawatan, perlu pula menguasai dengan baik perbaikan kerusakan suatu
ARTL, terutama bagi mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Jenis
perawatan dan perbaikan ARTL yang akan dibahas pada poin ini adalah
perawatan dan perbaikan blender pada umumnya.
1. Perawatan Blender
Langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam merawat blender agar awet demikian pula
penggunaannya dituangkan dalam buku atau brosur penggunaannya. Baca
dengan saksama buku atau brosur petunjuk penggunaan blender sebelum
digunakan. Buku atau brosur petunjuk penggunaan blender disertakan dalam
paket blender saat pertama kali membeli blender. Periksa keberadaan
buku atau brosur petunjuk tersebut saat anda membeli blender. Jika tidak
ada, mita pada penjual. Jangan membeli blender yang tidak disertai buku
atau brosur petunjuk penggunaannya.
Kerjakan
semua perintah yang diharuskan dalam buku atau brosur tersebut saat
anda menggunakan blender, dan hindari semua yang dilarang anda lakukan.
Pada umumnya, buku atau brosur petunjuk penggunaan tersebut berisi
langkah-langkah penggunaan sebagai berikut:
1. Periksa
dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan
tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan
blender.
2. Posisikan saklar blender pada posisi ‘0’ atau off.
3. Masukkan atau pasang dengan tepat mangkok adonan yang digunakan di atas stand dudukan hingga kedua gigi kopel –gigi kopel pisau dan gigi kopel rotor- terjalin dengan benar. Ingat!!! Tutup mangkok adonan dengan rapat. Jika menggonakan mangkok besar yang diperuntukkan untuk pembuatan juce, maka jangan lupa memsang tangkai pengaduk yang dijulurkan masuk melalui lubang yang tersedia pada tutup mangkok.
4. Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada blender. Pegang dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop kontak.
5. Sambil tetap memegang mangkok adonan, posisikan saklar ON-OFF pada posisi ‘ON’.
6. Perhatikan dengan cermat kondisi adonan yang diblender. Jika sirkulasi adonan sudah terdengar halus, maka hentikan putaran belender dengan jalan mengembalikan posisi saklar pada posisi OFF. Jangan menarik mangkok adonan dalam keadaan motor blender masih berputar. Berbahaya!
7. Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor blender, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor blender terbakar.
8. Bersihkan atau cuci bersih semua komponen blender kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.
9. Perhatian! Bodi blender tidak boleh dicuci. Di dalam bodi blender terdapat motor dan rangkaian kelistrikan blender. Pencucian bodi blender akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan blender. Hal ini dapat mengakibatkan motor blender dan rangkaian kelistrikan blender terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.
2. Posisikan saklar blender pada posisi ‘0’ atau off.
3. Masukkan atau pasang dengan tepat mangkok adonan yang digunakan di atas stand dudukan hingga kedua gigi kopel –gigi kopel pisau dan gigi kopel rotor- terjalin dengan benar. Ingat!!! Tutup mangkok adonan dengan rapat. Jika menggonakan mangkok besar yang diperuntukkan untuk pembuatan juce, maka jangan lupa memsang tangkai pengaduk yang dijulurkan masuk melalui lubang yang tersedia pada tutup mangkok.
4. Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada blender. Pegang dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop kontak.
5. Sambil tetap memegang mangkok adonan, posisikan saklar ON-OFF pada posisi ‘ON’.
6. Perhatikan dengan cermat kondisi adonan yang diblender. Jika sirkulasi adonan sudah terdengar halus, maka hentikan putaran belender dengan jalan mengembalikan posisi saklar pada posisi OFF. Jangan menarik mangkok adonan dalam keadaan motor blender masih berputar. Berbahaya!
7. Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor blender, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor blender terbakar.
8. Bersihkan atau cuci bersih semua komponen blender kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.
9. Perhatian! Bodi blender tidak boleh dicuci. Di dalam bodi blender terdapat motor dan rangkaian kelistrikan blender. Pencucian bodi blender akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan blender. Hal ini dapat mengakibatkan motor blender dan rangkaian kelistrikan blender terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.
2. Perbaikan Blender
Pada urain sebelumnya telah dijelaskan bahwa kerusakan pada ARTL terkadang tak dapat dihindari. Kerusakan dapat terjadi karena:
1. Faktor usia atau frekuensi penggunaan blender
2. Faktor bencana, seperti bencana alam dan kecelakaan
3. Faktor kecerobohan atau kesalahan penggunanya.
Faktor usia atau frekuensi penggunaan blender dan faktor bencana susah dihindari tetapi faktor kecerorobohan atau kesalahan dapat dihindari dengan jalan meningkatkan pengetahuan tentang belnder dan cara penggunaannya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki kerusakan tersebut perlu dimiliki, terutama oleh mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Berikut ini diurakan beberapa jenis kerusakan blender dan langkah perbaikannya.
Faktor usia atau frekuensi penggunaan blender dan faktor bencana susah dihindari tetapi faktor kecerorobohan atau kesalahan dapat dihindari dengan jalan meningkatkan pengetahuan tentang belnder dan cara penggunaannya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki kerusakan tersebut perlu dimiliki, terutama oleh mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Berikut ini diurakan beberapa jenis kerusakan blender dan langkah perbaikannya.
a) Motor blender tidak berputar
Motor
blender tidak berputar karena tidak ada arus listrik yang masuk ke
dalam motor blender. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada
bagian-bagian yang dilalui arus listrik yang menuju ke dalam kumparan
atau belitan motor, seperti: tusuk kontak, kabel pengantar, saklar
pengubung kontak atau pemilih putaran, sikat, komutator, dan kumparan
motor.
Langkah perbaikan yang perlu dilakukan, yakni:
1.
Periksa kondisi fisik tusuk kontak dengan pengamatan mata telanjang
dari kemungkinan: terbakar, patah atau terlepas dari hubungan kontak
dengan kabel pengantar. Kemudian, jika kondisi fisik terlihat bagus,
lanjutkan dengan pemeriksaan hubungan kontak terminalnya dengan ujung
kabel pengantar yang dihubungkan kepadanya dengan menggunakan multimeter
(posisi ohm, skala 10X). Jika jarum penunjuk multimeter bergerak ke
kanan menuju ke titik ukur ‘0’ dan menunjuk nilai ukur tertentu,
misalnya 0 ohm atau mendekati 0 ohm dan tidak bergerak dari nilai
tersebut, maka tusuk kontak blender masih baik. Selain kondisi tersebut,
tusuk kontak rusak dan harus diganti dengan yang baru;
2. Periksa sambungan dan kondisi kabel penghantar, jangan sampai ada yang terlepas. Kemudian gunakan multimeter (posisi saklar pilih pada poisisi ‘ohm’, skala 10X) untuk memeriksa kondisi kabel jangan sampai mengalami putus ‘dalam’. Putus ‘dalam’ artinya kawat pengahantar yang berada di dalam selubung isolasi penghantar ‘patah’ atau terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak terjangkau melalui indra mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat ukur multimeter atau ohm meter;
3. Periksa kondisi sikat (kiri-kanan), jangan sampai patah, aus atau pegas tekannya terlepas sehingga hilang kontak antara komutator-sikat-belitan stator-saklar-kabel penghantar-tusuk kontak. Sikat yang patah, terlalu aus atau pegas tekannya hilang dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara belitan ‘rotor dan ‘stator’ motor blender. Akibatnya motor blender tidak dapat tersuplei arus listrik dan tidak berputar. Jika sikat dalam kondisi patah, terlalu aus atau kehilangan pegas tekan, maka sikat harus diganti dengan yang baru.
4. Periksa kondisi lamel komutator. Jangan sampai ujung belitan rotor terputus kontak dengan lamel komutator, atau belitan rotor sudah terbakar. Jika semu ujung belitan rotor terputus dari lamel komutator atau belitan rotor sudah terbakar, maka motor blender tidak akan berputar.
5. Periksa kondisi hubungan belitan stator (kiri-kanan) dengan menggunakan ohm meter (multimeter) jangan sampai terbakar atau terputus. Jika terbakar atau putus, maka motor blender tidak akan berputar.
2. Periksa sambungan dan kondisi kabel penghantar, jangan sampai ada yang terlepas. Kemudian gunakan multimeter (posisi saklar pilih pada poisisi ‘ohm’, skala 10X) untuk memeriksa kondisi kabel jangan sampai mengalami putus ‘dalam’. Putus ‘dalam’ artinya kawat pengahantar yang berada di dalam selubung isolasi penghantar ‘patah’ atau terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak terjangkau melalui indra mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat ukur multimeter atau ohm meter;
3. Periksa kondisi sikat (kiri-kanan), jangan sampai patah, aus atau pegas tekannya terlepas sehingga hilang kontak antara komutator-sikat-belitan stator-saklar-kabel penghantar-tusuk kontak. Sikat yang patah, terlalu aus atau pegas tekannya hilang dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara belitan ‘rotor dan ‘stator’ motor blender. Akibatnya motor blender tidak dapat tersuplei arus listrik dan tidak berputar. Jika sikat dalam kondisi patah, terlalu aus atau kehilangan pegas tekan, maka sikat harus diganti dengan yang baru.
4. Periksa kondisi lamel komutator. Jangan sampai ujung belitan rotor terputus kontak dengan lamel komutator, atau belitan rotor sudah terbakar. Jika semu ujung belitan rotor terputus dari lamel komutator atau belitan rotor sudah terbakar, maka motor blender tidak akan berputar.
5. Periksa kondisi hubungan belitan stator (kiri-kanan) dengan menggunakan ohm meter (multimeter) jangan sampai terbakar atau terputus. Jika terbakar atau putus, maka motor blender tidak akan berputar.
b) Motor blender tidak berputar, tetapi berdengung
Kondisi
atau kerusakan yang menyebabkan motor blender tidak berputar, tetapi
berdengung yaitu belitan medan bantu atau medan putar atau medan utama
stator ada yang hubung singkat. Demikian pula halnya jika belitan rotor
motor blender ada yang hubung singkat. Hubung singkat pada belitan
stator atau rotor motor blender menyebabkan motor blender kehilangan
momen putar, sementara itu arus listrik tetap mengalir. Akibatnya, motor
berdengung hingga bergetar. Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung lama
sekitar 10 – 30 menit, maka belitan stator dan rotor dapat terbakar.
Langkah perbaikannya adalah:
Ganti
kumparan bantu atau kumparan utama stator motor, atau ganti kumparan
rotor motor blender. Penggantian belitan stator dapat dilakukan sendiri
atau dipercayakan kepada tukang service. Jika pengantiannya dilakukan
sendiri maka ada beberapa hal praktis yang dapat anda dilakukan, yakni:
1. Perhatikan dan catat dengan cermat ukuran kawat email yang digunakan masing-masing jenis belitan,
2. Perhatikan dan gambar dengan tepat arah putaran belitan masing-masing belitan (belitan medan bantu, belitan medan utama, dan belitan rotor). Baca buku yang khusus membahas tentang cara menggulung belitan (kumparan) motor listrik, Panjang atau jumlah lilitan pada masing-masing kumparan tidak perlu terlalu dipersoalkan, tetapi cukup anda menimbang dengan cermat bobot kawat email yang dibutuhkan masing-masing jenis kumparan,
3. pada saat anda menggulung dianjurkan anda menggunakan sarung tangan yang lembut dan terbuat dari kain ‘Cotton’, sehingga kemungkinan lecetnya isolasi kawat email karena pengaruh kontaminasi langsung dengan tangan anda yang mungkin lembab atau basah, atau rusak karena goresan kuku anda dapat dihindari. Kemudian, jangan menarik kawat email sambil menggesekkannya saat melakukan penggulungan, karena dapat melecetkan isolasi kawat email.
2. Perhatikan dan gambar dengan tepat arah putaran belitan masing-masing belitan (belitan medan bantu, belitan medan utama, dan belitan rotor). Baca buku yang khusus membahas tentang cara menggulung belitan (kumparan) motor listrik, Panjang atau jumlah lilitan pada masing-masing kumparan tidak perlu terlalu dipersoalkan, tetapi cukup anda menimbang dengan cermat bobot kawat email yang dibutuhkan masing-masing jenis kumparan,
3. pada saat anda menggulung dianjurkan anda menggunakan sarung tangan yang lembut dan terbuat dari kain ‘Cotton’, sehingga kemungkinan lecetnya isolasi kawat email karena pengaruh kontaminasi langsung dengan tangan anda yang mungkin lembab atau basah, atau rusak karena goresan kuku anda dapat dihindari. Kemudian, jangan menarik kawat email sambil menggesekkannya saat melakukan penggulungan, karena dapat melecetkan isolasi kawat email.
c) Motor blender berputar, tetapi mengeluarkan percikan bunga api.
Kerusakan ini terjadi karena hubungan kontak antara sikat dan komutator tidak rata atau kurang pas.
Langkah perbaikannya adalah :
1.
Periksa sikat motor, jangan sampai sikat sudah tidak pas menutup atau
menyambungkan kontak sikat dengan lamel komutator dengan baik; dan
2. Periksa kondisi sikat, ganti jika sudah terlalu pendek sehingga kecekungan permukaannya tidak lagi menutupi atau menyambung hubungan antara sikat dengan lamel-lamel komutator rotor.
2. Periksa kondisi sikat, ganti jika sudah terlalu pendek sehingga kecekungan permukaannya tidak lagi menutupi atau menyambung hubungan antara sikat dengan lamel-lamel komutator rotor.
d) Motor blender berputar, tetapi bergetar
Kondisi
blender berputar, tetapi bergetar dapat disebabkan oleh beberapa
kerusakan yang terjadi pada sistem mekanik motor, seperti:
1. Sikat motor yang digunakan terlalu keras (kepadatannya tidak sesuai dengan kepadatan sikat aslinya)
2. Permukaan lamel-lamel komutator sudah tidak rata secara siklus, sehingga sikat loncat-sangkut terhadap lamel yang tidak rata pada saat rotor berputar
3. Gigi kopel antar tangkai pengaduk dan rotor sudah cukup aus atau ada beberapa giginya hilang atau patah
4. Putaran as (poros) rotor sudah tidak sentris lagi. Kondisi ini pada umumnya disebabkan oleh keruskan bearing (lahar) dudukan rotor (muka dan belakang), atau rumah dudukan bearing telah bergeser karena pengaruh panas yang berlebihan saat digunakan.
2. Permukaan lamel-lamel komutator sudah tidak rata secara siklus, sehingga sikat loncat-sangkut terhadap lamel yang tidak rata pada saat rotor berputar
3. Gigi kopel antar tangkai pengaduk dan rotor sudah cukup aus atau ada beberapa giginya hilang atau patah
4. Putaran as (poros) rotor sudah tidak sentris lagi. Kondisi ini pada umumnya disebabkan oleh keruskan bearing (lahar) dudukan rotor (muka dan belakang), atau rumah dudukan bearing telah bergeser karena pengaruh panas yang berlebihan saat digunakan.
Langkah perbaikan yang perlu dilakukan pada kondisi kerusakan terasebut, yakni:
1. Ganti sikat untuk kerusakan pertama, gunakan yang asli
2. Ganti rotor, karena pada keruskan kedua ini perbaikannya sangat susah dilakukan. Memerlukan peralatan khusus untuk melakukannya. Dan boleh jadi harga peralatan khsus tersebut lebih mahal dari pada harga rotor
3. Pada keruskan ketiga, ganti gigi kopel dengan yang baru
4. Sementara itu, kerusakan keempat sangat sulit diperbaili, kecuali mengganti bearing, rotor, dan rumah dudukan rotor. Pada umumnya rumah dudukan rotor tidak dijual terpisah, bahkan tersambung langsung dengan bodi blender. Jadi penggantiannya memerlukan bodi blender lain atau bodi baru jika ada yang dijual.
2. Ganti rotor, karena pada keruskan kedua ini perbaikannya sangat susah dilakukan. Memerlukan peralatan khusus untuk melakukannya. Dan boleh jadi harga peralatan khsus tersebut lebih mahal dari pada harga rotor
3. Pada keruskan ketiga, ganti gigi kopel dengan yang baru
4. Sementara itu, kerusakan keempat sangat sulit diperbaili, kecuali mengganti bearing, rotor, dan rumah dudukan rotor. Pada umumnya rumah dudukan rotor tidak dijual terpisah, bahkan tersambung langsung dengan bodi blender. Jadi penggantiannya memerlukan bodi blender lain atau bodi baru jika ada yang dijual.
e) Motor blender berputar, tetapi saat digerakkan atau kabel penghantarnya bergerak kadang motor tidak bergerak atau berputar
Kondisi
motor blender berputar, tetapi saat digerakkan atau kabel pengtarnya
bergerak kadang motor tidak berputar dapat disebabkan oleh:
a. kerusakan pada sistem sikat
b. kabel penghantar mengalami putus dalam.
Langkah perbaikannya adalah:
a.
Periksa sistem sikat, mungkin ada salah satu dari sikat tersebut yang
lepas pegas tekannya. Perbaiki! Sebaiknya diganti saja dengan yang baru.
Ingat jangan mengganti sikat hanya satu atau sebelah saja, hal ini
berpengaruh pada keseimbangan tekanan sikat terhadap komutator motor
b. Ganti kabel penghantar dengan yang baru. Pada umumnya kabel penghantar tersedia dan dijual terpisah. Harga persetnya Rp 3.500 pada tahun 2004.
b. Ganti kabel penghantar dengan yang baru. Pada umumnya kabel penghantar tersedia dan dijual terpisah. Harga persetnya Rp 3.500 pada tahun 2004.
f) Motor blender berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar
Motor
blender berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar pada umumnya
disebabkan oleh kerusakan pada bearing as rotor. Ada salah satu atau
beberapa dari peluruh bearing yang terlalu aus terhadap lingkaran
bearing atau sudah pecah. Kerusakan ini memberi peluang rotor mengalami
sentakan atau lentingan terhadap lingkaran dalam bearing saat motor
berputar hingga mengeluarkan bunyi gemerincing yang kasar.
g) Motor blender berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar
Motor
blender berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar dapat
dipastikan bahwa kerusakan terjadi pada gigi kopel yang berfungsi
menggenggam tangkai pengaduk dan terhubung dengan gigi putar rotor sudah
aus. Satu-satunya langkah penanggulangan terhadap kerusakan ini adalah
menganti gigi kopel dengan yang baru.
Prinsip Kerja Blender
Sebelum
blender digunakan, terlebih dahulu bacalah buku/brosur yang disertakan
pada saat anda membeli blender untuk menghidari kerusakan alat dan
kecelakaan yang mungkin ditimbulkan. Pada umumnya prosedure kerja
blender adalah sebagai berikut:
1. Pastikan bahwa saklah ON-OFF blender berada pada posisi OFF.
2.
Persiapkan semua bahan yang hendak diblender. Pisahkan bahan
biji-bijian seperti jagung, merica dan bahan yang agag keras dari yang
bahan yang lembut seperti buah pisang, apel, tomat, lombok dan lain
sebagainya.
3.
Gunakan mangkok yang sesuai keperluan pemblenderan. Bangkok kecil untuk
menghaluskan bahan keras dan kering, sedangkan bahan yang lembut dan
basah gunakan mangkok besar.
4.
Pasang mangkok adonan di atas dudukan mangkok dengan tepat, lalu putar
hingga mangkok tidak dapat ditarik ke atas meninggalkan dudukan. Ada
juga blender yang tidak perlu diputar, tetapi mangkok tetap dipegang
dengan tangan. Mangkok kecil terlebih dahulu diisi dengan bahan yang
akan diblender, lalu ditutup dengan dudukan pisau penghancur, kemudian
didudukkan di atas dudukan blender. Sementara untuk mangkok besar tidak
demikian. Mangkon adonan terlebih dahulu didudukkan di atas dudukan
mangkok lalu diisi bahan yang akan diblender.
5.
Setelah langkah kerja berlangsung baik dan aman, tekan saklar ON-OFF
untuk memindahkan saklar dari posisi OFF ke posisi ON. Saat itu motor
blender akan berputar dan memutar pisau blender yang berada di dalam
mongkok blender. Penghalusan atau penghancuran bahan mulai berlangsung.
Perhatian! Jangan mengangkat mangkok dari dudukan mangkok pada saat
motor blender sedang berputar. Berbahaya!
6.
Setelah tekstur bahan terasa halus (bunyi putaran motor dan pisau
terdengar halus), matikan motor (posisikan saklar ON-OFF pada posisi
OFF).
7.
Angkat mangkok dari dudukannya. Perhatian! Jangan terlalu lama
mengoperasikan motor melebihi satu jam tanpa istirahat untuk
pendinginan. Berbahaya! Dapat menghanguskan belitan motor blender.
8.
Pada saat selesai menggunakan blender, segera dibersihkan. Cuci bersih
dengan air, kecuali bodinya. Hanya bodi blender yang tidak boleh
dibersihkan atau dicuci dengan air cukup dilap dengan kain bersih,
karena di dalamnya ada motor dan rangkaian listrikannya. Mencuci dengan
air dapat menyebabkan motor dan rangkaian kelistrikan yang ada di
dalamnya korsleting atau hubung singkat dan terbakar.
9.
Simpan blender pada tempat yang aman, tidak lembab, tidak terjemur
matahari, tidak tertetesi air atau cairan tertentu atau tidak dihujani,
tidah mudah jatuh, tidak mudah dijangkau anak-anak yang belum mengerti
penggunaan blender.
SEJARAH BLENDER
Blender adalah peralatan rumah tangga (lihat gambar kiri) yang berfungsi menggiling dan haluskan makanan dan minuman. Stephen Poplawski adalah orang pertama yang meletakkan pisau berputar di bagian bawah wadah. Dia menggunakan sebuah alat untuk membuat minuman soda fountain. Pada tahun 1935 Fred Osius mengimprovisasi ide Poplawski dan menemukan Waring Blender yang terkenal.
Pada tahun 1910 LH Hamilton, Beach Chester, dan Fred Osius membentuk perusahaan Manufaktur Hamilton Beach yang terkenal karena produksi peralatan dapur mereka. Fred Osius kemudian mulai berinprovisasi untuk meningkatkan blender Poplawski
Sejarah Blender Waring
Fred Waring adalah mahasiswa arsitektur dan rekayasa yang selalu terpesona oleh gadget. Dia pertama kali mencapai ketenaran seperti big band, Fred Waring dan Pennsylvanians, tetapi blender Waring membuat nama rumah tangga.
Fred Waring merupakan sumber keuangan dan tenaga pemasaran yang menyodorkan Blender Waring ke pasar, Fred Osius menemukan dan mematenkan mesin pencampuran yang terkenal pada tahun 1933. Fred Osius tahu bahwa Fred Waring memiliki kesukaan untuk penemuan baru, dan Osius membutuhkan uang untuk melakukan perbaikan ke blender nya. SEtelah dilakukan lobi-lobi pembicaraan akhirnya mereka berdua sepakat untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Enam bulan kemudian blender masih mengalami kesulitan teknis.Akhirnya Waring membuang Fred Osius dan memiliki blender yang didesain ulang. Pada tahun 1937 Waring-owned Miracle Mixer blender diperkenalkan kepada publik dan di Tampilkan di National Restaurant di ritel Chicago dengan harga $ 29,75. Pada tahun 1938 Fred Waring mengganti miracle Mixer Corporation menjadi the waring Corporation, dan nama mixer diubah menjadi Blender Waring.
Fred Waring memulai kampanye pemasaran yang dimulai dengan hotel dan restoran yang ia kunjungi saat tur dengan band-nya, kemudian menyebar ke toko-toko kelas atas seperti Bloomingdale dan B. Altman. Blender Waring pernah dipuji oleh wartawan St.Louis, dia mengatakan: "... mixer ini akan
merevolusi minuman Amerika."
The Blender Waring menjadi alat penting di rumah sakit untuk pelaksanaan diet tertentu, serta perangkat penelitian penting ilmiah. Dr Jonas Salk menggunakannya saat mengembangkan vaksin polio . Pada tahun 1954 jutaan Waring Blender dijual, dan itu masih populer sampai saat ini.
TIPS MERAWAT BLENDER
- untuk menghaluskan buah-buahan yang berukuran besar potong-potonglah buah tersebut menjadi beberapa bagian yang kecil untuk memudahkan/mempercepat proses penghalusan, dengan cara ini maka motor penggerak pada blender anda akan lebih awet karena kerja nya menjadi lebih ringan.
- Setiap blendwer memiliki kemampuan yang terbatas, maka bsebelum digunakan bacalah dahulu petunjuk pemakaian, agar tidak terjadi penggunaan blender yang melebihi batas kemampuan.
- saat mengoperasikannya aturlah agar tidak memutar motor blender terlalu lama agar motor awet tidak mudah terbakar oleh pemakaian yang terus menerus.
- cucilah gelas blender memakai air hangat setiap anda selesai menggunakannya.
- gunakan mata pisaunya sesuai kebutuhan, mata pisau yang tebal digunakan untuk bahan makanan yang agak keras sedangkan mata pisau yang tipis untuk bahan makanan yang lunak.
- jangan memaksakan untuk menghaluskan bahan makanan yang sulit dihancurkan oleh blender,
- untuk memudahkan dan meringankan proses pemghalusan maka tambahkan air ke dalam gelas blender yang sudah diberi bahan makanan.
- Setelah blender dipakai dan dicuci maka letakanlah di tempat yang aman jauh dari jangkauan anak-anak.
Langganan:
Postingan (Atom)